5 Gaya Busana Jepang Yang Paling Populer Di Dunia -->
>> Streaming ANIME Sub Indonesia Terbaru Nonton Online Gratis - TioNime <<

5 Gaya Busana Jepang Yang Paling Populer Di Dunia

Cipunk Be Good
Thursday, January 11, 2018

5 Gaya Busana Jepang Yang Paling Populer Di Dunia - Tak bisa di pungkiri, Jepang memang pantas jika di sebut sebagai negara seribu satu kebudayaan. Banyak sekali kebudayaan-kebudayaan yang berasal dari Jepang yang sangat populer hingga di ikuti dan di tiru oleh orang-orang yang ada di negara lain, dan salah satu di antaranya adalah gaya dalam berbusana.

Nah, Pada postingan kali ini Mas Cipunk akan mengulas tentang 5 Gaya Busana Jepang Yang Paling Populer di Dunia dan paling banyak di tiru oleh orang-orang di negara lain. Yuk simak ulasanya.

1. Cosplay

5 gaya busana jepang paling populer di dunia
Cosplay adalah istilah dalam bahasa inggris yang berasal dari jepang, sebutan bagi orang yang hobi berkostum ala karakter dalam film animasi, komik (manga), maupun video games. Berasal dari 2 kata dalam bahasa Inggris, Costum and Play.Sedangkan, kalau pelakunya disebut Cosplayer.

Di Jepang, peserta permainan kostum bisa dijumpai dalam acara yang diadakan perkumpulan sesama penggemar (dojin circle), seperti Comic Market, atau menghadiri konser dari grup musik yang bergenre visual kei.

Cosplay sangat di gemari di Jepang dan hingga berkembang ke berbagai negara lainnya termasuk Indonesia.

2. Harajuku Style

gaya berpakaian ala jepang paling populer di dunia
Harajuku adalah sebutan untuk kawasan di sekitar Stasiun JR Harajuku, Distrik Shibuya, Tokyo. Kawasan ini terkenal sebagai tempat anak-anak muda berkumpul. Lokasinya mencakup sekitar Kuil Meiji, Taman Yoyogi, pusat perbelanjaan Jalan Takeshita (Takeshita-dōri), department store Laforet, dan Gimnasium Nasional Yoyogi. Harajuku bukan sebutan resmi untuk nama tempat, dan tidak dicantumkan sewaktu menulis alamat.

Sekitar tahun 1980-an, Harajuku merupakan tempat berkembangnya subkultur Takenoko-zoku. Sampai hari ini, kelompok anak muda berpakaian aneh bisa dijumpai di kawasan Harajuku. Selain itu, anak-anak sekolah dari berbagai pelosok di Jepang sering memasukkan Harajuku sebagai tujuan studi wisata sewaktu berkunjung ke Tokyo.

Sebetulnya sebutan "Harajuku" hanya digunakan untuk kawasan di sebelah utara Omotesando. Onden adalah nama kawasan di sebelah selatan Omotesando, namun nama tersebut tidak populer dan ikut disebut Harajuku.

3. Gyaru

gaya pakain jepang paling populer di dunia
Gyaru adalah kata serapan dalam bahasa Jepang untuk gal atau Girl yang berarti (gadis, anak perempuan) dalam bahasa Inggris. Istilah gyaru dipakai untuk gadis-gadis muda berusia 10 hingga 20 tahun yang fashionable, mengenakan busana model mutakhir, rambut dicat warna coklat keemasan, tata rias wajah di luar kebiasaan, dan pemilihan busana mix and match yang kontroversial. Busana yang dikenakan gyaru dipengaruhi majalah mode yang dibaca mereka.

Gyaru pertama kali dikenal pada tahun 1980-an. Gadis di kota-kota pada masa itu dipengaruhi oleh paham materialisme pada puncak pertumbuhan ekonomi Jepang. Mereka menyadari bahwa penampilan dapat dipakai untuk memperoleh materi yang mereka ingini. Sebagian di antara mereka tampil sebagai gadis kekanak-kanakan dan kurang dapat bergaul dengan teman-teman perempuan sebaya, tetapi laki-laki ternyata tetap menyukai mereka.

Gyaru tahun 1980-an dapat dikenali dari kulit mereka yang berwarna coklat gelap hasil tanning salon. Tren kulit berwarna gelap awalnya berasal dari Los Angeles yang identik dengan budaya pantai dan berselancar. Model busana gadis peselancar Los Angeles banyak memperlihatkan bagian tubuh yang terbuka.

4. Gothic Lolita Style

gaya berbusana jepang paling populer di dunia
Gaya gothic lolita adalah perpaduan antara gaya gothic dan lolita fashion. Secara umum gothic adalah nama suatu periode yang berkisar pada abad ke-18 di Eropa, tepatnya di Eropa Utara. Pada era ini, terjadi perkembangan besar-besaran di bidang karya seni, sastra dan arsitektur dimana perkembangan karya-karya tersebut umumnya dipengaruhi oleh tema-tema religius.

Sedangkan istilah lolita sering dipakai untuk merujuk pada hal-hal yang berhubungan dengan anak perempuan di bawah umur. Istilah Lolita ini dipopulerkan oleh novelist terkenal Vladimir Nabokov sebagai judul dari novel yang ditulisnya. Dalam novel itu dikisahkan sang tokoh utama, Humbert, yang jatuh cinta kepada seorang gadis berusia 12 tahun bernama Dolores Haze. Dan lolita adalah nama yang dipakai oleh Humbert untuk menyebut nama gadis itu dalam ceritanya.

Gothic Lolita Style mulai muncul dari sekitar tahun 1997-1998 dan pada tahun 2001 sudah menjadi suatu genre fashion yang diakui sehingga dengan mudah bisa ditemukan di department-department store umum sebagaimana model-model pakaian yang lain.

Gothic lolita style terinspirasi dari gaya pakaian zaman Victoria seperti yang sering dipakai pada baju-baju boneka porselin abad itu. Gothic lolita lebih menonjolkan image yang gelap tapi innocent, cute dan childish daripada cantik atau sexy. Warna-warna yang dipakai biasanya didominasi oleh hitam dan putih.

5. Visual Kei Style

gaya busana jepang yang paling populer
Visual Kei merupakan penggabungan dari kata Visual(bahasa Inggris), dan Kei(bahasa Jepang) yang mempunyai arti ‘gaya’. Jika komunitas Punk berasal dari London, maka Visual kei berasal dari Jepang. Visual Kei (ヴィジュアル系 bijuaru kei?) mengacu pada sebuah gerakan dalam J-Rock yang populer pada sekitar tahun 1990-an. Gerakan ini ditandai dengan band yang mengenakan kostum dramatis dan imej visual untuk memperoleh perhatian. Di Jepang, penggemar band Visual Kei sebagian besar hampir selalu terdiri dari gadis remaja dan dipasarkan secara luas dalam bentuk merchandise anggota band itu sendiri. Di negara-negara lain, perbandingannya kecil secara kuantitas antara penganut Visual Kei kira-kira keseluruhan antara remaja putra dan putri.

Anggota band Visual Kei sering memakai make up yang mencolok, dengan gaya potongan rambut yang dramatis, yang mengingatkan pada “pita rambut” tahun 1980-an dan memakai kostum yang sangat rumit. Walaupun sebagian besar musisi adalah laki-laki. Anggota band sering bermake up dan memakai pakaian yang dapat dianggap sebagai feminin atau androgynous. Pada akhirnya sebagian band kembali pada image warna – warni dan fantastik yang populer sekitar 5 tahun lalu yang diinspirasi game RPG dan anime. Daya tarik kostum pada fans adalah dengan ditunjukkan oleh para gadis yang berpakaian cosplay sebagai anggota band favorit mereka, secara terpisah pada konser di Jepang, di Amerika pada acara-acara anime.


Itulah, 5 Gaya Busana Jepang Yang Paling populer di Dunia. Bagaimana, apakah kalian tertarik mencoba untuk berbusana seperti di atas?